Trowulan DuaLima Januari


Pukul dua belas hujan di trowulan belum juga reda
Kuhirup dalam dalam kretekku
Beberapa diantara kita telah termakan riak riak kolam segaran
Seorang pria jelek berjenggot aneh datang lalu memimpin,
Menyalakan dian dan menebar asap asap wangi
"Jadi itu orang gilanya?"
"Asu kamu..dia yang kita tuakan" rekanku muntab
Saya mungkin sedang sial sialnya, temanku memang sinting. Membawaku masuk dalam sekte sekte bodoh semacam ini.
Saya ini terlalu realis, lagipula pertakhayulan ini jelas telah menggebrak gebrak dinding kecerdasanku yang lebih ilmiah.
Dan apalagi kali ini..
yang dituakan menyeru menutup mata.
Saya berontak..tapi jelas..saya tidak mampu menyakiti hati kawan saya, biasa..dalam adegan seperti ini sahabat memang perlu begitu.
Saya ambil posisi sekenanya..tapi saya mulai menikmati sebuah ketenangan
Ajaib..angin yang berputar ditelinga kini menyerukan kata kata yang membuat darah saya tersirap...
"Kau tak perlu takut nanti akan jadi apa.
Kamu cuma perlu bermimpi yang tinggi
Lalu cintai dan rindukan mimpimu itu seperti kekasihmu
Karena mereka itu sebenarnya keutuhan yang berkeping"
"Aku tidak sedang mengajarimu menjadi penghayal.
Akal dan perasaan adalah subsistem yang bekerja dalam mekanisme yang saling berkaitan. Dan menciptakan reaksi semesta yang mendorong impian impian untuk mewujud. Semua hal bisa terjadi secara ajaib."
"Dan jika pengetahuan tentang keajaiban telah menggedor kecerdasanmu dan menjadikan kau bersikap sentimentil
Maka kembalilah sedikit ke alam, renungkan kembali bagaimana bunga bunga yang semula tidak ada lalu kemudian tumbuh mekar dan menebarkan wangi. Betapapun kau merasa dirimu bisa mengupayakan sesuatu kau tidak boleh melupakan peran yang menciptakan kelahiranmu.
Tidak mungkin sesuatu ada tanpa dilahirkan.
Maka atas hal itu Tak ada satupun teori yang secara pasti bisa menjelaskan segala bentuk keajaiban kecuali berlandaskan kesadaran.
Karena kita memang termasuk makhluk makhluk dungu jika tanpa kesadaran. Kesadaran akan mampu menjelaskan bagaimana hal hal di atas nalar bisa terjadi.
Segala tindak tanduk semesta tak akan membuatmu gampang heran dan terlena
Jika kamu sudah memahaminya dan mampu menerima keyakinan ini dengan seutuhnya maka suatu hari kamu akan mafhum apakah pemahaman ini
Menjadikanmu penghayal kosong.?
Saya yakin kamu tidak akan sebodoh itu".
"Kau juga harus ingat ini nak. Meski kabarnya semua hal harus dibatasi
Tapi kau selalu punya peluang untuk melampaui dirimu sendiri
Sebab memang tak ada suatu kelompok pun yang mampu bersepakat dimana letak batas itu
Lahirlah sebagai seorang yang mengenal dirimu sendiri jauh daripada manusia lain mengenalmu."
"Jangan sekali kali kamu mendurhakai ibumu yang sejati. Ibu pertiwi yang telah menampung kematian sebelum kelahiranmu yang kau sebut sebagai keilahian itu. Dalam keilahian itu dimana zaman purwamu berasal adalah tempat dimana kehidupan dan kematian melebur menjadi keabadian, memberimu kehidupan arah empat lima pusat. Sehingga kau mampu menengok kearah empat penjuru tanpa kehilangan keseimbangan karena kau tak lupa dengan pusatmu, yaitu bumi sebagai tempatmu berpijak.
Mereka yang melupakan bunda sejati yang telah melahirkan dan memeliharanya yakni keilahian pertiwi itu sendiri, maka yang seperti itu dengan sendirinya mereka akan mati"
Angin dari timur bertiup. Sedikit kencang lalu menghilang
Hujan reda..trowulan sedang dalam hening heningnya.
-25-

Penulis : M. Pongky Firman Hakim

0 Response to "Trowulan DuaLima Januari"

Post a Comment