Kisah Dibalik 23 - Juni



Suatu hari pada bulan juni 2014 bumi seperti tengah didihkan oleh mentari…bulan dimana hari hari terasa sangat melelahkan. Waktu itu pagi…sekitar pukul 08.45..aku seperti biasa saja. Duduk disamping speakar aktif di salah sudut kamar. playlist telah kupenuhi dengan lagu lagu rock lawas…aku menenggelamkan diri di kursi malas dengan mencoreti buku catatanku..hari hari panas seperti itu aku malas keluar..meskipun masih pagi aku enggan keluar rumah.

Tiba tiba saja dari arah teras kudengar deru mesin motor..ternyata temanku bagus firmansyah yang datang…ia terlihat gelisah sekali. Matanya merah dan wajahnya sedikit pucat..ditanganya ia menenteng empat helai kertas yang penuh dengan tulisan tangan..aku menyambutnya dan memasukanya dalam kamar..

Ia mulai menceritakan maksudnya,,,ia bercerita jika semalam ia tak bisa tidur…dia sedang resah.. karena lima hari lagi adalah tanggal dua tiga juni,,,tanggal dimana kamu berulang tahun…semalam suntuk dia membuat karangan sederhana berupa cerita tentang perjalananya bertemu denganmu..awalnya aku sama sekali tidak tertarik dengan kertas itu,,,penampilanya buruk..begitupun tulisanya..kubaca sepintas tapi bahasanya membingungkan…itu sebabnya dia datang kepadaku…dia ingin agar aku memperbaiki ceritanya..cerita ini rencananya sebagai hadiah dihari ulang tahunmu. Aku menyanggupinya. Dihari itu juga aku menyalakan komputer dan mulai menulis sedikit tulisanya. tapi baru beberapa baris aku bosan…aku menutupnya dan mengatakan padanya jika aku akan menyelesaikan secepatnya.. 

Tapi aneh… keesokan harinya entah mengapa dia mengirim kabar lewat sms jika cerpennya tidak usah diteruskan..sewaktu ku tanya mengapa,,dia diam saja.
Akhirnya nasib empat helai kertas itu berakhir ditumpukan buku lama yang tergolek seperti bangkai di meja kerjaku. Aku sama sekali belum pernah membaca keseluruhan ceritanya.

Seminggu yang lalu selepas sholat maghrib aku duduk didalam kamar berniat menulis seperti biasa.. namun, baru saja aku buka buku catatanku secara tidak sengaja empat kertas itu jatuh berhamburan,
Aku mulai penasaran akan isinya,,,akhirnya aku baca satu persatu..setelah membaca seluruhnya..hatiku prihatin..aku bahkan tak menyangka jika karya tangan seseorang yang buta sastra mampu mencuri jiwaku untuk ikut merasakan suasana pada cerita sederhana itu.benar benar mengharukan.Bukan pada keindahan diksi atau majas majasnya,,,melainkan aku melihat kesungguhan usahanya untuk menyenangkan orang yang dicintainya..orang itu adalah kamu..bukan orang lain..

Aku merasa bersalah telah mengabaikan kertas kertas ini,,,kertas yang dia goresi dengan pena malam itu. Bahkan sampai memaksanya terjaga sepanjang malam. Membuatnya tersiksa lahir batin.
Akhirnya aku bertekad untuk menyelesaikan karangan ini dalam waktu secepatnya. Aku menulis karangan ini selama tiga hari berturut turut. Meskipun aku agak kesulitan mencampurkan bahasa firman dengan bahasaku..tapi aku telah berusaha semampuku…
Aku bukan siapa siapa dalam karangan ini..intinya adalah firman.
Seperti listrik yang butuh logam untuk mengalir. Bagus firmansyah adalah listriknya,,sedangkan aku hanya logamnya.

Karangan ini selesai pada hari selasa tanggal 20 bulan januari jam sembilan malam tepat. Tadinya aku ingin memberi judul  “Di januari yang basah” tapi setelah melakukan pertimbangan..akhirnya aku memberi judul “dua tiga juni” sesuai maksud dari rencana awal dibuatnya karangan ini,,sebagai hadiah pada tanggal dua tiga juni tepatnya hari ulang tahunmu. Semoga kamu suka.
  


                       M.Pongky firman hakim (gusti)
                       Atas nama bagus firmansyah








0 Response to "Kisah Dibalik 23 - Juni"

Post a Comment