Suatu hari pada bulan
juni 2014 bumi seperti tengah didihkan oleh mentari…bulan dimana hari hari
terasa sangat melelahkan. Waktu itu pagi…sekitar pukul 08.45..aku seperti biasa
saja. Duduk disamping speakar aktif di salah sudut kamar. playlist telah
kupenuhi dengan lagu lagu rock lawas…aku menenggelamkan diri di kursi malas
dengan mencoreti buku catatanku..hari hari panas seperti itu aku malas
keluar..meskipun masih pagi aku enggan keluar rumah.
Tiba tiba saja dari
arah teras kudengar deru mesin motor..ternyata temanku bagus firmansyah yang
datang…ia terlihat gelisah sekali. Matanya merah dan wajahnya sedikit pucat..ditanganya
ia menenteng empat helai kertas yang penuh dengan tulisan tangan..aku
menyambutnya dan memasukanya dalam kamar..
Ia mulai menceritakan
maksudnya,,,ia bercerita jika semalam ia tak bisa tidur…dia sedang resah..
karena lima hari lagi adalah tanggal dua tiga juni,,,tanggal dimana kamu
berulang tahun…semalam suntuk dia membuat karangan sederhana berupa cerita
tentang perjalananya bertemu denganmu..awalnya aku sama sekali tidak tertarik
dengan kertas itu,,,penampilanya buruk..begitupun tulisanya..kubaca sepintas
tapi bahasanya membingungkan…itu sebabnya dia datang kepadaku…dia ingin agar
aku memperbaiki ceritanya..cerita ini rencananya sebagai hadiah dihari ulang
tahunmu. Aku menyanggupinya. Dihari itu juga aku menyalakan komputer dan mulai
menulis sedikit tulisanya. tapi baru beberapa baris aku bosan…aku menutupnya
dan mengatakan padanya jika aku akan menyelesaikan secepatnya..
Tapi aneh… keesokan
harinya entah mengapa dia mengirim kabar lewat sms jika cerpennya tidak usah
diteruskan..sewaktu ku tanya mengapa,,dia diam saja.
Akhirnya nasib empat
helai kertas itu berakhir ditumpukan buku lama yang tergolek seperti bangkai di
meja kerjaku. Aku sama sekali belum pernah membaca keseluruhan ceritanya.
Seminggu yang lalu
selepas sholat maghrib aku duduk didalam kamar berniat menulis seperti biasa..
namun, baru saja aku buka buku catatanku secara tidak sengaja empat kertas itu
jatuh berhamburan,
Aku mulai penasaran
akan isinya,,,akhirnya aku baca satu persatu..setelah membaca
seluruhnya..hatiku prihatin..aku bahkan tak menyangka jika karya tangan seseorang
yang buta sastra mampu mencuri jiwaku untuk ikut merasakan suasana pada cerita
sederhana itu.benar benar mengharukan.Bukan pada keindahan diksi atau majas
majasnya,,,melainkan aku melihat kesungguhan usahanya untuk menyenangkan orang
yang dicintainya..orang itu adalah kamu..bukan orang lain..
Aku merasa bersalah telah
mengabaikan kertas kertas ini,,,kertas yang dia goresi dengan pena malam itu.
Bahkan sampai memaksanya terjaga sepanjang malam. Membuatnya tersiksa lahir
batin.
Akhirnya aku bertekad
untuk menyelesaikan karangan ini dalam waktu secepatnya. Aku menulis karangan
ini selama tiga hari berturut turut. Meskipun aku agak kesulitan mencampurkan
bahasa firman dengan bahasaku..tapi aku telah berusaha semampuku…
Aku bukan siapa siapa
dalam karangan ini..intinya adalah firman.
Seperti listrik yang
butuh logam untuk mengalir. Bagus firmansyah adalah listriknya,,sedangkan aku
hanya logamnya.
Karangan ini selesai
pada hari selasa tanggal 20 bulan januari jam sembilan malam tepat. Tadinya aku
ingin memberi judul “Di januari yang
basah” tapi setelah melakukan pertimbangan..akhirnya aku memberi judul “dua
tiga juni” sesuai maksud dari rencana awal dibuatnya karangan ini,,sebagai
hadiah pada tanggal dua tiga juni tepatnya hari ulang tahunmu. Semoga kamu
suka.
M.Pongky firman hakim (gusti)
Atas
nama bagus firmansyah
0 Response to "Kisah Dibalik 23 - Juni"
Post a Comment